LAPAS NARKOTIKA RUMBAI GELAR SKRINING HIV DAN SIFILIS


JURNAL INVESTIGASI MABES | RUMBAI
– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIB Rumbai bersinergi dengan Puskesmas Rumbai Bukit menggelar  Skrining HIV dan Sifilis kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Kelas IIB Rumbai, Rabu (9/10/2024).

 

Bertempat di Ruang Klinik Pratama Lapas, sebanyak 100 orang Warga Binaan Pemasyarakatan diikutsertakan dalam konseling ini. Kegiatan yang dilakukan antara lain diberikan mengenai penguatan dan pencegahan HIV dan Sifilis dilanjutkan dengan pemeriksaan serta skrining HIV dan Sifilis.


Pada kesempatan ini, Tim Medis Lapas Narkotika Rumbai, Kepala Subseksi Perawatan, Afrianco, dr. Friska Sitinjak, Staf Perawatan serta petugas puskesmas menanyakan beberapa pertanyaan kepada Warga Binaan. Mereka dianjurkan jujur dan terbuka tentang riwayat kesehatan, riwayat penyakit, aktivitas seksual, dan riwayat penggunaan narkoba menggunakan suntikan, dilanjutkan pemeriksaan sampel dahak. Adapun dalam pemeriksaan HIV dilaksanakan tes sampel darah dan konseling HIV.

 

"Pada hari ini kami memberikan penguatan, informasi terkait pengobatan atau ada yang ingin ditanyakan apakah ada permasalahan saat terapi ARV. 

Harapan kami, teman-teman yang telah terindikasi HIV dan Sifilis dapat berdaya dalam artian sebagai orang dengan HIV dan Sifilis dia tau HIV dan Sifilis itu apa, tahu pencegahan, tahu cara bagaimana tetap sehat." Ujar Afrianco. 


Pada kesempatan ini Kepala Lapas Narkotika Rumbai, Henri Damanik memberikan apresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait dengan pelaksanaan Skrining TBC dan Pemeriksaan HIV dan Sifilis di Lapas Narkotika Kelas IIB Rumbai hari ini. 

 

“Terima kasih atas kerjasamanya kepada Puskesmas Rumbai Bukit atas terlaksananya kegiatan Skrining HIV dan Sifilis di Lapas Narkotika Rumbai hari ini. Jika ada indikasi kasus HIV dan Sifilis di Lapas Narkotika Rumbai, pihak klinik lebih cepat menangani WBP dengan kasus HIV dan Sifilis tersebut. Bersama-sama mari kita menjaga bahaya HIV dan Sifilis.” Ujar Kalapas.


Kepala kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Budi Argap Situngkir berharap agar fasilitas kesehatan tersedia untuk warga binaan, serta menerapkan gay

Lebih baru Lebih lama