Optimisme membangun Masa Depan Bangsa Tahun 2025





Jakarta-||

Memasuki Tahun 2025, tentunya rasa optimis setiap orang harus terus berkembang. Bukan cuma dilingkungan kalangan elite, namun harus pula sampai ke akar rumput masyarakat lapisan bawah. Karena, rasa optimisme, merupakan; hal yang penting dalam upaya menghadirkan gairah serta semangat bekerja untuk mencapai tujuan yakni; membangun 'Masa Depan Bangsa'.


Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat besar, baik dalam hal teritorial, juga jumlah penduduk, serta ke-anekaragaman budaya, agama, dan lainnya. Tentunya, semangat persatuan dan kesatuan harus terus dikembangkan. Karena hal itu adalah modal sosial dasar, untuk menghimpun kekuatan dalam mewujudkan dan mengimplementasikan 'Cita-cita Kebangsaan' yang termaktub di dalam kerangka Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus serta UUD 1945.


Tahun 2025 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan, bukan hanya untuk Indonesia, namun juga bagi seluruh bangsa di berbagai penjuru dunia. Pasalnya, kondisi ekonomi dan politik global saat ini sedang tidak baik-baik saja. Masih hangat dalam ingatan, fenomena pandemi Covid19 yang telah begitu melelahkan dan menjadi momok yang menakutkan sehingga begitu banyak menelan korban jutaan jiwa manusia. 


Disusul kemudian oleh gejolak perang dagang antar dua kekuatan besar, Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok yang semakin berdampak dan terasa sampai ke lini ekonomi domestik. Disusul pula dengan konflik dua negara, Rusia versus Ukraina, serta merembetnya konflik Israel dan Palestina, ditambah pula berbagai gejolak di Timur Tengah dan diberbagai belahan dunia lainnya. Membuat dunia yang kini seakan tanpa batas, kian saling mempengaruhi, saling berkelindan, membuat lansekap peradaban di tengah kecepatan arus informasi global yang membuat semua mata harus memperhatikan dengan serius langkah-langkah yang akan diambil oleh berbagai negara dan bangsa diseluruh dunia. Agar kehidupan lebih dari enam miliar jiwa penduduk bumi, dapat terus berjalan dalam harmoni dan kondusifitas yang di harapkan.


Bangsa Indonesia, adalah; bangsa yang besar. Proklamator Bung Karno, Bung Hatta dan para pendiri bangsa lainnya, telah berjibaku mempertaruhkan nyawa, jiwa dan raga untuk membangun pondasi berbangsa, bernegara, dengan meletakkan dasar-dasar Demokrasi Pancasila yang tujuan akhirnya adalah mencapai masyarakat maju, adil dan makmur, bagi semua. 


Kita semua yakin, seluruh presiden penerus Bung Karno, mulai dari Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur, Megawati Soekarno Putri, SBY, hingga Prabowo Subianto, tentunya sangat mendalami suasana kebatinan di lubuk hati para pahlawan yang sudah rela berkorban demi memerdekakan Indonesia. Tidak hanya merdeka secara fisik, namun juga secara lahir dan batin, yaitu merdeka dari ketertindasan, merdeka dari penghisapan, serta merdeka dari kebodohan. 


Memasuki tahun yang baru, kita pun menaruh harapan baru. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto Djojohadikusumo adalah personifikasi harapan bersama bagi mayoritas rakyat Indonesia. Baik yang memilih, maupun yang tidak memilihnya di Pemilu Presiden 14 Februari 2024 lalu. Tentunya, berbagai janji kampanye wajib untuk ditunaikan sebagai ikatan yang telah diutarakan Prabowo di berbagai kesempatan. Sebut saja, misalnya; program Makan Bergizi Gratis, Swasembada Pangan, Peningkatan Kesehatan Masyarakat, Reformasi Dunia Pendidikan, Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, juga Hilirisasi Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta Peningkatan Kesejahteraan TNI/ Polri dan Aparatur Sipil Negara, dan berbagai program lainnya yang terangkum dalam; 'Asta Cita, 17 Program Prioritas dan 8 Program Hasil Terbaik Cepat'.


Tentunya banyak hambatan dan tantangan, dalam berbagai upaya untuk mewujudkan janji-janji kampanye dan menjadi Rencana Kerja Pemerintah 2024-2029, yang diturunkan dalam wujud Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 


Tentunya sebagai bangsa yang besar, kita harus optimis bahwa harapan yang sudah kita letakkan pada kepemimpinan Prabowo Subianto akan dapat berjalan dan terwujud sesuai harapan Rakyat Indonesia.


Adanya Pro-kontra adalah hal yang lumrah, terlebih dalam hal bersama-sama mencari solusi terbaik bagi problem yang timbul dari hari ke hari. Kritik, usul dan saran, adalah; asupan gizi demokrasi bagi penyelenggara negara, agar terus bisa berjalan dalam rel dan pakem yang seharusnya. Sehingga, mesti dijaga secara baik dan sehat, biarkan yang berkuasa bisa bekerja dengan sebaik-baiknya dan yang berdiri di luar pagar kekuasaan pun seyogyanya tidak boleh membabi buta dengan cara 'salah benar hantam'. 


Demokrasi kita adalah demokrasi Pancasila, bukan demokrasi anarkisme tanpa aturan, bukan pula demokrasi liberalisme yang mengagungkan kebebasan individu sebesarnya. Karena, ada etika dan kewajiban moral yang mesti dijunjung tinggi yakni; kebersamaan dan gotong royong. Dengan selalu mengedepankan sangka baik, untuk dapat mencari jalan tengah, arus-utamakan aras kebangsaan dan hak kerakyatan.


Sebagimana yang pernah diisyaratkan oleh Gus Dur, Prabowo adalah sosok yang memiliki rasa ikhlas, Nasionalis, demokratis serta taat hukum. Berpuluh tahun tak ada perubahan, dalam berbagai pemikiran dan tindakannya. Prabowo selalu konsisten dan disiplin, sejak menjalani badai terberat 1998 yang mengharuskan untuk menjauh dari pusaran kekuasaan, kembali dari pengasingan, ikut dalam konvensi presiden, memimpin berbagai organisasi kemasyarakatan, mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan berulangkali mengikuti Pemilu Presiden hingga terpilih di tahun 2024. 


Prabowo Subianto seakan menunjukkan jika dirinya selalu percaya, bahwa demokrasi adalah pilihan yang terbaik. Sementara cara untuk mendapatkan amanah kekuasaan, adalah; dengan melalui partai politik dan memenangkan pemilihan umum. Dalam berbagai kasus hukum yang menjerat orang di sekitarnya, Prabowo tidak pernah intervensi dan membela, justru menyerahkan semua pada mekanisme hukum yang berlaku. Begitu pula, dalam hal pemberantasan korupsi, Prabowo tidak ada kompromi, karena itu menurutnya merupakan penyakit terbesar yang harus diamputasi, selain masalah darurat narkoba, judi online dan lain sebagainya.


Kita harus adil, dalam pemikiran dan tindakan. Bahwa masih banyak hal yang harus diperbaiki di sana-sini adalah benar, tetapi semua membutuhkan proses dan waktu. Dialektika ketatanegaraan kita membuka ruang seluasnya bagi yang tidak bersepakat untuk melakukan kritik hingga protes, bisa melalui saluran-saluran tersedia seperti Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), berbagai saluran pengaduan di kementerian/lembaga, hingga untuk kasus-kasus korupsi dan penyimpangan kekuasaan dapat dilaporkan ke Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 


Presiden Prabowo telah mewakafkan hidupnya untuk rakyat, untuk Merah Putih, NKRI dan Pancasila, untuk Indonesia maju, adil dan makmur. Sebagai bangsa, kita boleh bangga memiliki presiden yang tegak berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah di dalam berbagai lawatan kenegaraan bertemu tokoh-tokoh dunia. 


Semoga memulai hari di tahun 2025 ini kita optimis kalau tahun yang baru ini adalah; tahun kemenangan yang gilang-gemilang untuk Indonesia dan seluruh rakyatnya. Dengan kebersamaan dan gotong royong, tentunya kita akan mampu melewati berbagai problematika kebangsaan yang telah ada dan akan muncul di kemudian hari. Optimis, untuk terus bersatu, adalah; kuncinya. 


_*Selamat melangkah, bekerjalah dengan optimis memasuki Tahun 2025 demi seluruh Rakyat Indonesia.*_ 


_*Selamat bekerja, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Terbang tinggi Garuda ku!*_ 


Medio, awal Januari 2025.


*FC-G65*

========

Lebih baru Lebih lama