Garut -||
25 Februari 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan toko perhiasan online. Salah satu kasus terbaru melibatkan akun Instagram @abcpaskoofficial yang diduga melakukan penipuan melalui metode yang sangat menipu dan terencana.
Kronologi kejadian bermula saat seorang korban melihat siaran langsung (live) di Instagram dari Toko Mas @abcpaskoofficial. Dalam sesi tersebut, korban melakukan komentar untuk menanyakan jenis perhiasan yang dijual. Tak lama setelah itu, korban menerima pesan langsung dari akun Instagram palsu @abcpaskofficialll yang memiliki foto profil yang sama, dan berkomunikasi seolah-olah mewakili toko resmi.
Dalam komunikasi yang berlangsung, korban ditanya mengenai perhiasan yang diminati dan diberikan gambar beserta harga yang harus dibayarkan. Pada tanggal 21 Februari 2025, korban melakukan transfer sejumlah Rp. 5.768.000 melalui Bank BRI ke nomor Briva yang tertera, yakni 135036000028623874 atas nama PT. DOMPET HARAPAN BANGSA (OY INDONESIA).
Setelah transfer dilakukan, korban mengirimkan bukti transfer melalui WhatsApp. Namun, alih-alih mendapatkan konfirmasi transaksi, korban justru menerima alibi bahwa nomor rekening yang digunakan telah kadaluarsa, sehingga uangnya tertahan. Dengan harapan uangnya bisa kembali, korban terus bertanya, dan pelaku memberikan barcode untuk menyetorkan jumlah yang sama guna menarik kembali uang yang tertahan.
Karena korban tidak memiliki akses M-Banking, dia meminta bantuan saudaranya untuk melakukan transfer. Sayangnya, setelah transfer kedua dilakukan, pelaku kembali mengklaim bahwa uang masih tertahan dan meminta transfer ulang ke barcode yang baru. Korban, yang masih berharap untuk mendapatkan uangnya kembali, mengikuti instruksi tersebut dan melakukan transfer untuk ketiga kalinya.
Setelah transfer terakhir, pelaku memblokir nomor korban dan menghilang tanpa jejak. Total kerugian yang dialami korban mencapai Rp. 21.500.000. Kasus ini menunjukkan betapa cermatnya penipuan yang dilakukan, dengan memanfaatkan ketidakpahaman korban terhadap teknologi dan mekanisme pembayaran online.
Menyikapi situasi ini, pihak berwenang dan masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati dalam bertransaksi online, terutama ketika berhadapan dengan akun yang tidak terverifikasi. Pastikan untuk selalu memeriksa keaslian akun dan melakukan transaksi hanya melalui saluran resmi. Jangan mudah tergoda dengan penawaran yang tampak menguntungkan dan selalu waspada terhadap tanda-tanda penipuan.
Kami berharap dengan adanya informasi ini, masyarakat dapat lebih berhati-hati dan tidak menjadi korban penipuan yang merugikan. Mari bersama-sama melawan praktik penipuan online dengan berbagi informasi dan saling mengingatkan
Agus_grd
.