Jurnalinvestigasimabes.com||ACEH BARAT – Sekretaris Jenderal Media Independen Online Indonesia (MIO), sekaligus pengamat politik di Kabupaten Aceh Barat, T.R. Adepratama, menyayangkan kurangnya transparansi dalam proses rekrutmen tenaga kerja di PT. Meulaboh Power Generation, yang lebih dikenal sebagai PLTU 3&4. Hal ini menurutnya menjadi salah satu pemicu aksi unjuk rasa masyarakat Suak Puntong yang berujung pada penutupan jalan baru-baru ini.
"Seandainya proses rekrutmen dilakukan secara terbuka dan transparan, saya yakin masyarakat tidak akan sampai melakukan aksi demonstrasi hingga memblokir jalan," karena kami mendukung adanya investor yang masuk ke wilayah Kabupaten Aceh Barat.
Namun bukan malahan sebaliknya seperti ini , dengan adanya perusahan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Aceh Barat masyarakat lokal tidak di pekerjakan, ujar T.R. Adepratama kepada awak media, Kamis (24/04/25).
Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menyelesaikan permasalahan ini. "Saya minta kepada instansi terkait, termasuk Bupati dan anggota DPRK, agar segera turun tangan.
Jangan sampai masyarakat kita hanya jadi penonton di tanah kelahirannya sendiri, sementara pihak luar justru mendapat kesempatan bekerja di sini," tegasnya.
T.R. Adepratama menegaskan bahwa masyarakat Kabupaten Aceh Barat harus menjadi prioritas utama dalam proses perekrutan tenaga kerja di setiap perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut. Hal ini penting agar kehadiran investasi dan proyek-proyek besar dapat memberikan manfaat nyata bagi warga lokal.
# Demo masyarakat
# kabupaten Aceh Barat
# Penutupan Jalan
# Transparansi Rekrutmen
#PT. MEULABOH POWER GENERATION ( PLTU 3&4)