Jakarta Selatan –
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung visi Asta Cita Presiden Republik Indonesia melalui implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satu wujud nyata dukungan tersebut adalah pembangunan Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri, yang menjadi inovasi strategis dalam memperkuat ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat secara berkelanjutan.
Langkah inovatif ini mendapat pengakuan dan apresiasi tinggi dari lembaga internasional bergengsi, Rockefeller Foundation, saat melakukan kunjungan langsung ke SPPG Polri di Pejaten, Jakarta Selatan, pada pekan ini. Kunjungan tersebut dipimpin oleh Executive Vice President Rockefeller Foundation bidang Program Strategy, Elizabeth Yee, yang secara langsung meninjau proses produksi, sistem manajemen dapur, hingga distribusi makanan bergizi yang dikelola oleh Polri.
Dalam keterangannya, Elizabeth Yee menyampaikan kekagumannya atas keberhasilan Polri dalam menerapkan sistem produksi pangan yang efisien dan memenuhi standar keamanan pangan tingkat tinggi. Menurutnya, desain dapur yang modern, tata kelola yang profesional, serta kecepatan kerja tim di lapangan mencerminkan kualitas manajemen yang sangat baik dan layak dijadikan model nasional maupun internasional.“
Kami sangat terkesan dengan penerapan sistem keamanan pangan dan efisiensi yang dilakukan Polri. Inisiatif seperti ini tidak hanya berdampak pada pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi bagian penting dari pembangunan sosial yang berkelanjutan,” ujar Elizabeth Yee.
Selain itu, Rockefeller Foundation juga menyoroti penerapan teknologi hidroponik di lingkungan SPPG Polri Pejaten yang menjadi bagian dari rantai pasokan bahan pangan sehat. Upaya tersebut dinilai sebagai bentuk integrasi antara inovasi pertanian modern dan ketahanan pangan masyarakat. Polri juga melibatkan masyarakat sekitar dalam proses produksi dan distribusi, sehingga program ini tidak hanya fokus pada gizi, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi lokal.
SPPG Polri Pejaten sendiri mampu memproduksi hingga 3.000 porsi makanan bergizi setiap hari, dengan sistem distribusi yang tertata dan transparan. Makanan yang dihasilkan telah memenuhi aspek kehalalan, sanitasi air, serta keamanan pangan (food security) yang diawasi secara ketat.
Perwakilan Satgas MBG Polri, Brigjen Pol. H. Ihsan Amin, S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa pembangunan SPPG Polri merupakan langkah strategis dalam mendukung program nasional gizi berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa SPPG Polri bukan sekadar dapur umum, melainkan model bisnis sosial modern yang dirancang untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).“SPPG Polri dibangun dengan konsep berkelanjutan dan transparan. Kami ingin memastikan bahwa setiap bantuan makanan bergizi benar-benar tepat sasaran dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya anak-anak dan kelompok rentan,” ungkap Brigjen Pol. Ihsan Amin.
Melalui pendekatan inovatif ini, SPPG Polri tidak hanya menjadi pusat penyediaan makanan bergizi, tetapi juga laboratorium sosial yang memadukan teknologi, efisiensi manajemen, serta kepedulian sosial. Keberadaan SPPG Pejaten kini disebut-sebut sebagai pionir nasional dalam tata kelola pangan bergizi yang aman, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat.
Apresiasi internasional dari Rockefeller Foundation ini menjadi bukti bahwa Polri tidak hanya berperan dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi juga menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun generasi sehat, produktif, dan berdaya saing, sejalan dengan cita-cita besar bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Red /hp