Rao, Pasaman — Selasa, 18 November 2025. Pemerintah Nagari Tarung-Tarung Utara menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan Perubahan RPJM Nagari Tahun 2022–2030 serta Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Nagari Tahun 2026. Kegiatan strategis ini berlangsung di aula pertemuan Nagari Tarung-Tarung Utara, Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat.
Acara dibuka secara resmi oleh Walinagari Tarung-Tarung Utara, Budiman NST, dan dihadiri oleh berbagai unsur penting pemerintahan serta tokoh masyarakat. Turut hadir Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasaman, Harisuddin, anggota Bamus Nagari, seluruh Kepala Jorong, Ninik Mamak, Bundo Kanduang, tokoh pemuda, tokoh perempuan, serta unsur masyarakat lainnya.
Walinagari Tekankan Pentingnya Perencanaan yang Terarah dan Partisipatif
Dalam sambutannya, Walinagari Budiman NST menegaskan bahwa Musrenbang merupakan momentum penting untuk merumuskan arah pembangunan nagari secara terukur, transparan, serta melibatkan seluruh komponen masyarakat.“
Pembangunan nagari harus direncanakan bersama agar hasilnya dapat dirasakan oleh seluruh warga. Perubahan RPJM dan penyusunan RKP 2026 ini menjadi acuan penting bagi pembangunan jangka panjang dan tahunan,” ujar Budiman NST.
Ia mengajak seluruh peserta memberikan masukan dan saran konstruktif agar perencanaan pembangunan nagari benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat.
Wakil Ketua DPRD Pasaman, Harisuddin, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Musrenbang ini. Ia menegaskan bahwa DPRD siap mengawal setiap aspirasi masyarakat yang dituangkan dalam perencanaan pembangunan nagari.“
Kami di DPRD akan mendukung setiap program yang membawa manfaat bagi masyarakat. Musrenbang ini adalah wadah resmi untuk menyampaikan aspirasi, sehingga perencanaan nagari dapat selaras dengan prioritas pembangunan daerah,” kata Harisuddin.
Keikutsertaan Ninik Mamak, Bundo Kanduang, serta seluruh unsur masyarakat dinilai menunjukkan bahwa proses perencanaan berjalan inklusif. Mereka berperan memberikan pandangan adat, sosial, dan kebutuhan komunitas, sehingga pembangunan nagari tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga pada pemberdayaan dan pelestarian budaya.
Forum diskusi berjalan aktif dan produktif. Berbagai usulan mengemuka, mulai dari peningkatan infrastruktur jalan dan irigasi, program pemberdayaan ekonomi masyarakat, peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan, hingga penguatan adat dan budaya.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan penyusunan daftar prioritas usulan pembangunan yang akan menjadi dasar dalam Perubahan RPJM 2022–2030 serta RKP Nagari Tarung-Tarung Utara Tahun 2026.
Jurnalis Investigasi Mabes
ALFI

