*MALANG* - Kepolisian Resor Malang (Polres Malang), Polda Jawa Timur, bersama keluarga korban Tragedi Kanjuruhan menggelar doa bersama di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Sabtu (18/5/2024). Acara ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi sekaligus mendoakan arwah para korban dalam peringatan 1,5 tahun tragedi tersebut.
Doa bersama ini dibawakan oleh Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana beserta seluruh pejabat utama dan Kapolsek jajaran Polres Malang. Keluarga Korban Kanjuruhan yang tergabung dalam Jaringan Solidaritas Keadilan Korban Kanjuruhan (JSKK) dan Perkumpulan Kerukunan Keluarga Korban Kanjuruhan (PK3) juga ikut hadir.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah wujud komitmen Polres Malang untuk terus mendampingi dan mendukung keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
“Kami bersama Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan hadir di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan untuk melantunkan doa kepada Allah SWT, membaca Yasin, dan tahlilan untuk seluruh almarhum/almarhumah Tragedi Kanjuruhan,” ujar AKBP Putu Kholis Aryana, Sabtu (18/5).
Kapolres menambahkan bahwa Polres Malang terus membuka komunikasi dengan keluarga korban untuk menyampaikan perkembangan dan fasilitas yang mereka butuhkan sebelumnya.
“Saya tidak pernah bosan untuk mengucapkan Kami Mohon Maaf, dan kami berkomitmen untuk terus membenahi dan akan membersamai bapak ibu semua,” imbuhnya.
AKBP Putu Kholis Aryana menegaskan, Polres Malang akan selalu mendukung keluarga korban, termasuk dalam permohonan bantuan pendidikan, tindakan medis, serta perbaikan rumah.
“Sampai kapanpun Polres Malang akan terus bersama Keluarga Korban Kanjuruhan, kami terus membuka diri dan mendukung program keluarga korban Kanjuruhan,” tandasnya.
Sementara itu, Vincensius Sari, salah satu keluarga korban yang hadir, pentingnya doa bersama ini untuk mengenyampingkan perbedaan di antara keluarga korban. Melalui momen doa bersama ini ia tidak memikirkan kelompok mana, namun berharap seluruh pihak adalah satu keluarga.
“Meskipun ada perbedaan dalam bentuk perjuangan, menurut saya wajar. Dalam bentuk doa, tetap bersatu dalam doa ini untuk 135 korban dan mudah-mudahan diterima di sisi Allah,” ungkapnya.
Doa bersama ini menjadi momen penting untuk mengenang dan mendoakan para korban Tragedi Kanjuruhan, sekaligus memperkuat ikatan antara pihak kepolisian dan keluarga korban. Dengan penuh harap, acara ini menjadi salah satu langkah kecil menuju pemulihan dan keadilan bagi semua pihak yang terdampak.
Doa bersama ini menjadi momen penting untuk mengenang dan mendoakan para korban Tragedi Kanjuruhan, sekaligus memperkuat ikatan antara pihak kepolisian dan keluarga korban. Dengan penuh harap, acara ini menjadi salah satu langkah kecil menuju pemulihan dan keadilan bagi semua pihak yang terdampak. Eko Malang (u-hmsresma)