Miris, Keluhan Warga Lambar Pecah Ditengah Langka dan Mahalnya Gas LPG yang Harus Dibayar*




LAMBAR, - ||

Kelangkaan Gas LPG subsidi 3kg belakangan ini, tengah menjadi sorotan dan menimbulkan tanda tanya di masyarakat, tepatnya diwilayah Dusun jati Mulya, Desa Cipta Mulya, Kecamatan Kebun Tebu,

Kabupaten Lambar,

Lampung Barat.


Warga disekitar wilayah tersebut mengaku, kalau mereka sudah lama mengalami kondisi sulit untuk mendapatkan bahan bakar Gas LPG melon 3kg bersubsidi. Bahkan hampir sekitar 1 bulan, mereka sudah tidak lagi bisa mendapatkan jatah bahan bakar Gas LPG 3kg bersubsidi tersebut.


Kelangkaan Gas LPG subsidi 3kg, memaksa warga mau tak mau  menggunakan bahan bakar alternatif untuk dapur mereka yaitu; dengan menggunakan Kompor kayu untuk kegiatan masak memasak sehari-hari.


Hingga saat ini, keluhan warga kian menjadi bahkan bisa dikatakan menjerit. Lantaran adanya fenomena kelangkaan Gas LPG subsidi melon 3kg, sehingga menimbulkan begitu banyak pertanyaan publik. Karena sulitnya, untuk para warga bisa memperolehnya. 


Berdasarkan isyu yang beredar, disinyalir ada yang mengkondisikan kelangkaan tersebut. Jadi, kalau mau mudah diperoleh Gas LPG subsidi 3kg, warga harus menyerahkan deposit terlebih dahulu pada oknum pengatur yang tidak bertanggungjawab.


Warga pun kini terpaksa, hanya bisa pasrah. Mereka cuma bisa meminta agar suara jeritan hati yang mereka sampaikan pada awak media, dapat segera didengar dan disampaikan kepada pihak-pihak terkait. Khususnya kepada pihak Pertamina juga pemerintah setempat. Jika perlu, sampai pula ketelinga pemerintah pusat.


Warga masyarakat menyampaikan keluhan itu, Rabu (11/6-2025), saat diwawancarai awak media di tengah acara sosialisasi yang diselenggarakan oleh CV Emas dan dihadiri para ibu rumah tangga di kediaman seorang warga bernama Ibu Komariyah, yang beralamat di Dusun jati Mulya, Desa Cipta Mulya,

Kecamatan Kebun Tebu,

Kabupaten Lambar,

Lampung Barat.


Adapun sosialisasi yang disampaikan, yakni; tentang bagaimana cara menggunakan alat-alat dapur yang berhubungan dengan Gas LPG serta bagaimana cara menanggulangi resiko terjadinya kebocoran gas LPG.


Selain mengeluhkan kelangkaan Gas LPG subsidi melon 3kg, warga yang hadir juga mengeluhkan tentang mahalnya harga gas lpg 3kg subsidi. 


"Harganya sangat mencekik, bisa lebih mahal dari harga umumnya, yakni; dari Rp.25.000 jadi 35 000 bahkan bisa mencapai Rp.40.000 ke pengecer," ungkap seorang warga.


Kini warga hanya bisa berharap, agar suara keluhan hati mereka segera didengar oleh pemerintah setempat hingga ke pusat dan tentunya Pertamina. 


"Kami berharap agar pemerintah segera menyikapi hal langkanya Gas LPG 3kg subsidi juga mahalnya harga yang harus kami bayarkan. Kami ini sangat membutuhkan bahan bakar Gas LPG 3kg bersubsidi. Untuk itu, kami berharap agar suara kami ini ditindak lanjuti segera!" pungkasnya. (F-AN)

Lebih baru Lebih lama