Mafia Narkoba di Balik Kedok Toko Harian: Ancaman Nyata bagi Generasi Bangsa





Jakarta Timur – Fenomena berbahaya tengah menjalar di wilayah-wilayah permukiman, terutama di Jakarta Timur. Sejumlah pelaku kejahatan narkoba kini mengelabui aparat penegak hukum (APH) dengan membuka toko-toko berkedok warung kelontong, rokok, kosmetik, dan barang harian.




Namun di balik etalase "sembako" itu, mereka justru menjual obat-obatan terlarang dan psikotropika, seperti:

  • Benzodiazepin
  • Tramadol
  • THP (Trihexyphenidyl)
  • Alprazolam
  • Riklona
  • Esilgan
  • Dan jenis lainnya yang bisa menyebabkan kecanduan akut dan gangguan jiwa

Obat-obatan ini dijual bebas kepada masyarakat, bahkan ke kalangan anak muda dan pelajar, tanpa resep dokter dan tanpa pengawasan.


Untung Jutaan Rupiah Korbankan Masa Depan Bangsa Para mafia obat terlarang ini meraup keuntungan jutaan rupiah per hari, namun dengan konsekuensi yang sangat berat bagi masyarakat: kehancuran masa depan generasi muda, meningkatnya kriminalitas, dan beban sosial di tengah masyarakat.








APH Bisa Dikelabui, Tapi Bukan Wartawan,
Meskipun mereka berhasil mengelabui sebagian aparat hukum, mereka tidak bisa mengelabui wartawan dan media yang punya mata seribu – mata yang tajam, jangkauan luas, dan komitmen kuat terhadap keselamatan bangsa.

Sebagai insan pers, kami menyatakan siap berkolaborasi dengan aparat penegak hukum yang bersih dan berani, untuk:

  • Membongkar jaringan mafia narkoba berkedok toko kelontong
  • Mengungkap siapa pun beking di balik mereka, termasuk jika ada oknum aparat
  • Menyerahkan data, dokumentasi, dan informasi lapangan yang kami miliki

Ajakan Kolaborasi: Media dan APH Bersatu untuk Bangsa Ini bukan hanya soal pelanggaran hukum – ini soal penyelamatan bangsa dari kehancuran moral dan kesehatan mental. Saatnya APH, BNN, dan jurnalis bersih bergandeng tangan, untuk membasmi tuntas mafia obat-obatan ilegal yang menjual racun kepada generasi muda.


Tatuna 32



Lebih baru Lebih lama