Diduga Beras Langka di Darul Makmur, pedagang dan Masyarakat Miskin Kesulitan, Bulog Diminta Evaluasi Penyaluran SPHP



Senin, 21 Juli 2025


Jurnalinvestigasimabes.com || Nagan Raya – Masyarakat dan pedagang di Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, mengeluhkan kelangkaan beras di sejumlah toko grosir dan eceran. Kondisi ini diduga akibat pembelian besar-besaran gabah petani oleh Perum Bulog, yang mencapai lebih dari 90% dari hasil panen petani lokal.


Kondisi tersebut menyebabkan stok beras di pasaran menipis, dan harga pun melonjak. Hal ini sangat dirasakan oleh masyarakat ekonomi menengah ke bawah, terutama keluarga miskin, yang semakin kesulitan mendapatkan beras untuk kebutuhan sehari-hari.


“Biasanya kami bisa beli beras dengan harga terjangkau di toko, tapi sekarang sudah susah dapat. Katanya karena semua gabah petani dibeli oleh Bulog,” ujar,Hasan.


Masyarakat dan pedagang mendesak Gubernur Aceh, Menteri Pertanian, Anggota DPRK Nagan Raya serta Direktur Bulog Wilayah Aceh untuk segera turun tangan dan mengevaluasi penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Mereka berharap distribusi SPHP kepada para mitra penyalur di pasar dan toko-toko dapat kembali berjalan optimal seperti tahun-tahun sebelumnya.


“Kami tidak menolak Bulog membeli gabah petani, itu bagus. Tapi jangan sampai masyarakat kecil kesulitan beras karena stok di pasar habis. SPHP harus disalurkan dengan baik,” tambah seorang pedagang beras enceran.


Harapan masyarakat miskin dan pedagang kecil di Nagan Raya kini tertuju pada pemerintah dan Bulog agar segera mengambil langkah konkret untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga beras di wilayah mereka.***


Red

Lebih baru Lebih lama