Tulang Bawang,Lampung_||
Jurnal Investigasi Mabes com. Dugaan manipulasi data siswa di SMP Bina Bhakti, Desa Agung Jaya, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang, terus menjadi sorotan tajam publik. Namun hingga berita ini diturunkan, Dinas Pendidikan Tulang Bawang masih belum memberikan keterangan resmi. (14/10/25)
Sikap diam dan terkesan menghindar dari pihak dinas justru memunculkan pertanyaan baru di masyarakat. Ada apa di balik sunyi itu?
Apakah benar dugaan bahwa laporan jumlah siswa dan penggunaan dana BOS di sekolah tersebut tidak transparan?
Tim investigasi mencatat, fakta di lapangan menunjukkan ketimpangan mencolok antara data administrasi dan kondisi riil sekolah.
Guru menyebut siswa berjumlah sekitar 200 orang, tapi hanya tiga ruang belajar aktif dengan jumlah murid di bawah 100 orang.
Papan data sekolah pun masih menggunakan informasi lama sejak tahun ajaran 2019.
Lebih ironis lagi, setiap kali tim mencoba melakukan konfirmasi ke pihak sekolah, kepala sekolah dan operator tidak pernah bisa ditemui.
Bahkan pesan konfirmasi via WhatsApp yang dikirimkan tim tidak mendapat jawaban hingga kini.
Kondisi ini menimbulkan dugaan publik bahwa ada sesuatu yang disembunyikan, terutama terkait laporan data siswa dan pengelolaan dana BOS.
“Kalau Dinas Pendidikan saja diam, masyarakat bisa kehilangan kepercayaan. Dunia pendidikan harusnya jadi contoh keterbukaan, bukan tempat sembunyi-sembunyi,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Agung Jaya saat ditemui tim media.
Sesuai amanat UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, setiap lembaga pendidikan wajib memberikan akses informasi kepada publik, terutama yang berkaitan dengan penggunaan dana negara.
Jika dugaan ini benar, maka tindakan tersebut bisa dikategorikan sebagai penyalahgunaan administrasi publik, yang dapat berdampak pada proses hukum lebih lanjut.
Kini, sorotan publik mengarah pada Dinas Pendidikan Tulang Bawang — apakah akan bersikap profesional dan transparan, atau memilih diam di tengah derasnya tuntutan masyarakat untuk keadilan dan kejujuran dalam dunia pendidikan.
(Tim) (santori) ( bersambung)