Jakarta Timur —
Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali melakukan operasi besar-besaran di kawasan Kampung Berlan, Jalan Kesatrian, Matraman, Jakarta Timur, pada Selasa (25/11/2025). Dalam operasi tersebut, BNN mengungkap fakta bahwa peredaran narkotika di wilayah itu berlangsung sangat terstruktur, modern, dan telah menggunakan metode pembayaran digital seperti QRIS untuk transaksi jual-beli barang haram.
Direktur Psikotropika dan Prekursor Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Aldrin Marihot, menyampaikan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan jaringan pengedar di Berlan bekerja secara rapi dengan sistem yang dibuat sedemikian rupa untuk meminimalisir risiko penangkapan.“
Yang jelas sistem peredaran di sini cukup rapi. Bahkan mereka melakukan pembayaran dengan menggunakan QRIS,” ungkap Aldrin di lokasi penggerebekan.
Aldrin menjelaskan, para bandar memasarkan berbagai jenis narkoba dalam kemasan kecil atau yang mereka sebut “paket hemat”. Paket tersebut disediakan untuk memudahkan pengedar menjual dalam jumlah kecil kepada para pengguna.“
Selain sabu yang sudah berbentuk paket hemat, kita juga menemukan banyak klip plastik kosong yang diduga untuk mengemas ulang sabu atau ganja,” ujar Aldrin.
Dalam operasi itu, petugas juga menyita sejumlah narkoba jenis ganja, termasuk dari seorang bandar berinisial N. Barang bukti ditemukan dalam berbagai bentuk, mulai dari paket siap edar hingga ganja dalam plastik berukuran besar.“
Baik itu sabu maupun ganja yang ada di dalam plastik, termasuk yang disita dari salah satu bandar berinisial N,” tambah Aldrin.
450 Personel Gabungan Dikerahkan
Penggerebekan di Berlan melibatkan 450 personel gabungan, terdiri dari:
- BNN
- Bareskrim Polri
- Polda Metro Jaya
- POM TNI AD
Operasi diawali dengan penyisiran mendalam di sejumlah rumah yang diduga menjadi lokasi penyimpanan, transaksi, dan persembunyian narkoba. Petugas juga menerjunkan anjing pelacak untuk mencari barang bukti yang sengaja disembunyikan di area sempit seperti plafon, saluran air, hingga tumpukan barang bekas.
Sejumlah rumah yang tampak mencurigakan langsung digeledah satu per satu. Aparat menemukan sisa-sisa penggunaan sabu, klip bekas, serta alat hisap yang masih berbau menyengat. Beberapa titik yang sebelumnya dilaporkan sebagai lokasi “lapak sabu” juga dipasangi garis polisi
Selama operasi berlangsung, beberapa warga yang melintas ikut dicegat petugas untuk pemeriksaan acak. Langkah ini dilakukan guna memastikan tidak ada warga yang membawa narkoba atau terlibat dalam jaringan pengedar.
Beberapa pemuda yang dicurigai sempat diperiksa urine di lokasi oleh tim medis BNN. Petugas juga mengimbau warga sekitar untuk bekerja sama dalam memberantas peredaran narkoba yang selama ini telah meresahkan dan merusak lingkungan sosial
Aldrin menegaskan bahwa peredaran narkoba di Berlan bukan lagi kategori kecil atau perorangan, melainkan sudah terorganisasi dengan sistem kerja yang menyerupai jaringan bisnis gelap profesional. Mulai dari pembagian tugas, sistem transaksi, metode pembayaran digital, hingga penggunaan kurir dan titik tolak pendistribusian.
Menurutnya, pola ini menunjukkan bahwa para bandar telah memanfaatkan teknologi untuk mempermudah transaksi sekaligus menghindari pelacakan oleh aparat.
Hingga saat ini, sejumlah pengedar dan bandar yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan intensif di BNN. Operasi lanjutan juga disebut akan terus dilakukan untuk memutus seluruh rantai jaringan yang beroperasi di kawasan Matraman dan sekitarnya.
BNN menegaskan komitmennya untuk terus membongkar seluruh jaringan peredaran narkoba di Jabodetabek, terutama di titik-titik rawan seperti Berlan yang sudah lama dikenal sebagai salah satu kawasan merah peredaran narkotika.
R

