BITUNG, - ||
Perilaku negatif dengan menyediakan tempat kost sebagai tempat pesta mabuk, dan praktek prostitusi online (miChet) yang melibatkan anak dibawah umur telah meresahkan Warga yang berlokasi di Manembo-nembo Tengah khususnya para orang tua yang tidak ingin anaknya ikut terjerumus.
"Kami meminta pihak Pemerintah bersama Aparat Kepolisian Kota Bitung, untuk segera bongkar praktek bisnis para sindikat perusak moral ini," ujar seorang ibu yang merupakan warga sekitaran tempat kost tersebut.
Hal itu disampaikan beberapa warga setempat, yang mengaku setiap harinya melewati tempat kost tersebut kepada wartawan Jurnal Investigasi Mabes Kota Bitung. Diduga kuat tempat kost itu sudah lama menjadi tempat sarana pesta miras dan jual beli obat serta prostitusi miChet.
Ironisnya, padahal wilayah itu jelas-jelas masuk wilayah hukum Polsek Matuari Kota Bitung. Namun anehnya, sampai berita ini ditayangkan, belum ada tindakan hukum yang dilakukan oleh aparat Kepolisian setempat.
Masyarakat di seputaran lokasi mengaku sudah lama mengetahui perbuatan para anak kosan tersebut, tapi mereka merasa tidak enak sama sang pemilik kosan sehingga enggan untuk melapor ke pihak Kepolisian.
Berdasarkan keterangan warga tersebut, pada suatu hari Wartawan JIM Kota Bitung melakukan investigasi langsung dengan mendatangi dan mampir ke lokasi dimaksud. Benar saja, ditempat itu terlihat sekumpulan anak muda sedang pesta miras dan bahkan ada pula yang asyik menghirup lem hehabo (aibon-red) sambil melakukan aplikasi miChet
Bahkan, terlihat pula beberapa laki laki bergantian masuk ke kosan-kosan tersebut. Setelah di telusuri lebih dalam, dan pancing tanya kepada anak muda yang berada di pingir jalan akhirnya fakta mulai didapat.
'Kamu mau kemana malam begini ada di luar sini?" tanya Wartawan JIM.
"Lagi nunggu cewe bang," jawabnya singkat.
Wartawan JIM:
"Cewe mana?
"Yang di kosan itu bang, saya di suruh tunggu di luar saja," ungkap si Hidung Belang.
Setelah di pancing omong lebih dalam, akhirnya pria hidung belang ini mengakui terang-terangan.
"Iya bang saya menunggu pesanan miChet saya, yang di dalam kost itu bang. Saya sudah melakukan transfer uang ke wanita tersebut yang bernama Ica selaku miChet yang saya pesan," bebernya.
"Terus kamu sudah pake sama Ica itu?" tanya Wartawan JIM.
"Belum bang, kata ica tunggu ada kita pe laki kase pigi dulu. Kita pe laki kalau rupa apa nanti kita berdua bermain di penginapan saja sabar ya mas, begitu katanya," jelasnya lagi.
Selanjutnya, Wartawan JIM coba mengorek lebih dalam pengakuan sang lelaki tersebut. Ternyata dia sudah memilik anak dan istri (sudah menikah).
"Kok bisa ya kamu, sudah nikah masih saja main miChet?" tanya Wartawan JIM.
Sang lelaki hidung belang berinisial RM itu, cuma bisa tersipu malu-malu kucing saat ditanyai wartawan JIM pada Sabtu (18/05-2024) malam itu di seberang tempat kost yang berlokasi di wilayah Kelurahan Manembo-nembo Tengah Kecamatan Matuari.
Dari tempat Kosan tersebut juga berhasil di temukan adanya beberapa alat bukti, diantaranya berupa tiga blek lem heabon (aibon-red) dan kondom sutra serta pakaian dalam wanita yang lupa terpakai serta di temukan bekas pembungkus obat yang telah di gunakan pengunjung kost.
Maka wajar oleh adanya kegiatan yang meresahkan itu, warga sekitar asli penduduk Manembo-nembo, meminta kepada para aparat kepolisian untuk melakukan pemeriksaan ke tempat kos-kosan tersebut. Pasalnya, setelah dikorek keterangan lebih jauh oleh Wartawan JIM ternyata tempat kosan tersebut milik seorang oknum anggota polisi yang bertugas di Mako Mapolres Minahasa Utara.
"Sungguh miris dan ironis, kalau memang tempat kosan itu adalah milik seorang aparat penegak hukum. Kenapa di biarkan kos-kosan tersebut di jadikan tempat pesta miras dan jual beli obat serta tempat prostitusi (miChet). Bukankah seorang polisi itu tugasnya membasmi kejahatan, ini kok malah membiarkan kejahatan yang meresahkan masyarakat dan berdampak bisa menjalar ke mana-mana? Kapolri harus tegas terhadap oknum polisi nakal yang beraninya berbisnis seperti itu !" tandas Maruli Siahaan, aktifis pemerhati lingkungan yang juga Inisiator Forum Wartawan Independen Nusantara (For-WIN).
(Michael R L M)