Meriah dan Sukses, Umat Buddha se-Aceh Rayakan Sannipata Waisak 2569/2025 M di Langsa

 






Langsa – Jurnalinvestigasimabes.com – Ribuan umat Buddha dari berbagai kabupaten/kota di Aceh berkumpul di Kota Langsa untuk merayakan Sannipata Waisak 2569 Buddhis Era/2025 Masehi, yang berlangsung meriah dan sukses pada Sabtu malam, 14 Juni 2025. Perayaan akbar ini dipusatkan di Lapangan Futsal Rebbon, Jalan Iskandar Muda, Kecamatan Langsa Kota.


Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan doa lintas agama sebagai bentuk rasa syukur dan doa bagi perdamaian. Kemudian ditampilkan berbagai pertunjukan seni budaya seperti Tarian Ranup Lampuan dan Tarian Ratu Jaro yang dibawakan oleh pelajar SMP Kota Langsa. Tidak ketinggalan pula penampilan vokal grup dari remaja Buddhis turut menyemarakkan suasana malam perayaan Waisak.


Sore harinya, umat Buddha juga mengikuti ritual penghormatan kepada leluhur sebagai bagian dari agenda spiritual Sannipata. Tema besar perayaan tahun ini adalah “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Wujudkan Perdamaian Dunia – Bersatu Wujudkan Damai Waisak untuk Kebahagiaan Semua Makhluk.”


Turut hadir dalam acara tersebut Walikota Langsa, Jeffry Sentana S. Putra, SE, yang didampingi Asisten II Pemerintah Kota Langsa, Ali Musafah, SE, mewakili Wakil Walikota. Hadir pula Kepala Badan Kesbangpol Langsa, Zuhadisyah Sulaiman, Geuchik Gampong Pekan Langsa Lizam, Geuchik Gampong Daulat Muhajir, serta Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Langsa, Syarifudin Ciawi atau yang akrab disapa Apok.


Selain tokoh pemerintahan dan masyarakat, sejumlah Biksu dari berbagai Vihara se-Aceh, Ketua Yayasan Vihara, Pembimbing Masyarakat Buddha Kementerian Agama Provinsi Aceh, Suwarno, M.Pd, dan Kabag Perekonomian Pemko Langsa turut hadir dalam perayaan tersebut.


Dalam sambutannya, Apok menyampaikan bahwa acara ini terlaksana berkat sumbangan dan gotong royong umat Buddha se-Aceh. Ia mencatat lebih dari 600 umat dari berbagai daerah turut hadir malam itu. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Langsa dan seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini.


“Kami atas nama panitia memohon maaf apabila ada kekurangan dalam pelaksanaan acara. Semoga kegiatan ini mempererat kebersamaan antarumat beragama,” ujar Apok.


Sementara itu, Pembimbing Masyarakat Buddha Kemenag Aceh, Suwarno, M.Pd, menyebutkan bahwa Sannipata merupakan program nasional yang bertujuan memperkuat nilai persatuan, kedamaian, dan toleransi. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus diselenggarakan secara bergilir di seluruh kabupaten/kota di Aceh.


Walikota Langsa, Jeffry Sentana S. Putra, SE, dalam sambutannya mengucapkan selamat merayakan Sannipata Waisak kepada seluruh umat Buddha. Ia menegaskan bahwa Kota Langsa adalah rumah bagi seluruh umat beragama.


“Kota Langsa sangat majemuk, dengan berbagai suku dan agama hidup berdampingan secara harmonis. Mari jadikan acara ini sebagai momentum memperkuat toleransi dan keberagaman di Kota Langsa,” ujarnya.


Usai menyampaikan sambutan, Walikota Jeffry Sentana menerima cendera mata sebagai bentuk penghormatan yang diserahkan langsung oleh Ketua FKUB, Syarifudin Ciawi (Apok).


Berdasarkan pantauan jurnalinvestigasimabes.com, acara ini dihadiri oleh umat Buddha dari berbagai daerah seperti Meulaboh, Banda Aceh, Bireuen, Lhokseumawe, Sabang, Kuala Simpang Aceh Tamiang, dan tentu saja dari Kota Langsa sendiri. Perayaan Sannipata Waisak menjadi ajang silaturahmi, serta menampilkan ragam budaya dan seni tradisional dari berbagai daerah oleh para remaja Buddhis.


Sebagai penutup, diumumkan bahwa perayaan Sannipata Waisak tahun depan, yakni 2570/2026 Masehi, rencananya akan diselenggarakan di Kota Banda Aceh.


(Kamaruddin – Jurnalinvestigasimabes.com)



---


JikaBerikut versi panjang dan lengkap dari berita tersebut dengan struktur yang lebih teratur, bahasa baku, serta tata penulisan jurnalistik yang rapi:


Meriah dan Sukses, Umat Buddha se-Aceh Rayakan Sannipata Waisak 2569/2025 M di Langsa

Langsa – Jurnalinvestigasimabes.com – Ribuan umat Buddha dari berbagai kabupaten/kota di Aceh berkumpul di Kota Langsa untuk merayakan Sannipata Waisak 2569 Buddhis Era/2025 Masehi, yang berlangsung meriah dan sukses pada Sabtu malam, 14 Juni 2025. Perayaan akbar ini dipusatkan di Lapangan Futsal Rebbon, Jalan Iskandar Muda, Kecamatan Langsa Kota.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan doa lintas agama sebagai bentuk rasa syukur dan doa bagi perdamaian. Kemudian ditampilkan berbagai pertunjukan seni budaya seperti Tarian Ranup Lampuan dan Tarian Ratu Jaro yang dibawakan oleh pelajar SMP Kota Langsa. Tidak ketinggalan pula penampilan vokal grup dari remaja Buddhis turut menyemarakkan suasana malam perayaan Waisak.

Sore harinya, umat Buddha juga mengikuti ritual penghormatan kepada leluhur sebagai bagian dari agenda spiritual Sannipata. Tema besar perayaan tahun ini adalah “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Wujudkan Perdamaian Dunia – Bersatu Wujudkan Damai Waisak untuk Kebahagiaan Semua Makhluk.”

Turut hadir dalam acara tersebut Walikota Langsa, Jeffry Sentana S. Putra, SE, yang didampingi Asisten II Pemerintah Kota Langsa, Ali Musafah, SE, mewakili Wakil Walikota. Hadir pula Kepala Badan Kesbangpol Langsa, Zuhadisyah Sulaiman, Geuchik Gampong Pekan Langsa Lizam, Geuchik Gampong Daulat Muhajir, serta Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Langsa, Syarifudin Ciawi atau yang akrab disapa Apok.

Selain tokoh pemerintahan dan masyarakat, sejumlah Biksu dari berbagai Vihara se-Aceh, Ketua Yayasan Vihara, Pembimbing Masyarakat Buddha Kementerian Agama Provinsi Aceh, Suwarno, M.Pd, dan Kabag Perekonomian Pemko Langsa turut hadir dalam perayaan tersebut.

Dalam sambutannya, Apok menyampaikan bahwa acara ini terlaksana berkat sumbangan dan gotong royong umat Buddha se-Aceh. Ia mencatat lebih dari 600 umat dari berbagai daerah turut hadir malam itu. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Langsa dan seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini.

“Kami atas nama panitia memohon maaf apabila ada kekurangan dalam pelaksanaan acara. Semoga kegiatan ini mempererat kebersamaan antarumat beragama,” ujar Apok.

Sementara itu, Pembimbing Masyarakat Buddha Kemenag Aceh, Suwarno, M.Pd, menyebutkan bahwa Sannipata merupakan program nasional yang bertujuan memperkuat nilai persatuan, kedamaian, dan toleransi. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus diselenggarakan secara bergilir di seluruh kabupaten/kota di Aceh.

Walikota Langsa, Jeffry Sentana S. Putra, SE, dalam sambutannya mengucapkan selamat merayakan Sannipata Waisak kepada seluruh umat Buddha. Ia menegaskan bahwa Kota Langsa adalah rumah bagi seluruh umat beragama.

“Kota Langsa sangat majemuk, dengan berbagai suku dan agama hidup berdampingan secara harmonis. Mari jadikan acara ini sebagai momentum memperkuat toleransi dan keberagaman di Kota Langsa,” ujarnya.

Usai menyampaikan sambutan, Walikota Jeffry Sentana menerima cendera mata sebagai bentuk penghormatan yang diserahkan langsung oleh Ketua FKUB, Syarifudin Ciawi (Apok).

Berdasarkan pantauan jurnalinvestigasimabes.com, acara ini dihadiri oleh umat Buddha dari berbagai daerah seperti Meulaboh, Banda Aceh, Bireuen, Lhokseumawe, Sabang, Kuala Simpang Aceh Tamiang, dan tentu saja dari Kota Langsa sendiri. Perayaan Sannipata Waisak menjadi ajang silaturahmi, serta menampilkan ragam budaya dan seni tradisional dari berbagai daerah oleh para remaja Buddhis.

Sebagai penutup, diumumkan bahwa perayaan Sannipata Waisak tahun depan, yakni 2570/2026 Masehi, rencananya akan diselenggarakan di Kota Banda Aceh.

(Kamaruddin – Jurnalinvestigasimabes.com)



Lebih baru Lebih lama