Pendekatan Humanis Jadi Kunci Penanganan Pecandu Narkoba, Utamakan Empati dan Rehabilitasi





Jakarta — ||

Di tengah meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia, berbagai kalangan menilai bahwa penanganan terhadap pecandu tidak hanya memerlukan langkah hukum, tetapi juga pendekatan yang lebih manusiawi. Pendekatan secara humanis menjadi salah satu strategi yang dinilai mampu membantu pecandu narkoba lepas dari jerat ketergantungan dan kembali produktif di tengah masyarakat.

Pendekatan humanis ini berangkat dari prinsip bahwa pecandu narkoba tetaplah manusia yang memiliki hak-hak dasar dan martabat. Mereka bukan sekadar pelaku pelanggaran hukum, tetapi juga individu yang membutuhkan pertolongan, dukungan, dan kesempatan kedua.

Prinsip Utama Pendekatan Humanis Ada tiga prinsip utama yang menjadi fondasi pendekatan ini. Pertama, mengakui kemanusiaan setiap pecandu narkoba, tanpa memandang latar belakang atau kesalahan masa lalu. Kedua, menumbuhkan empati dan kasih sayang terhadap mereka, dengan memahami bahwa kecanduan adalah masalah kesehatan yang kompleks. Ketiga, penghargaan terhadap hak-hak pecandu untuk mendapatkan perawatan dan rehabilitasi yang layak.

“Pecandu narkoba bukan penjahat yang harus dihakimi tanpa ampun, mereka pasien yang harus dibantu agar bisa sembuh,” ujar seorang praktisi rehabilitasi di Jakarta.

Strategi Penanganan Berbasis Humanis Pendekatan humanis menekankan langkah-langkah konkret yang fokus pada pemulihan, bukan sekadar hukuman. Di antaranya:

  1. Rehabilitasi Komprehensif
    Menyediakan program rehabilitasi berbasis bukti medis dan psikologis, agar pecandu dapat benar-benar pulih secara fisik dan mental.

  2. Dukungan Psikologis
    Memberikan layanan konseling dan terapi untuk mengatasi trauma, depresi, atau masalah emosional yang menjadi pemicu kecanduan.

  3. Pengembangan Keterampilan
    Membekali pecandu dengan keterampilan hidup dan keterampilan kerja, sehingga mereka memiliki peluang baru untuk mandiri secara ekonomi.

  4. Reintegrasi Sosial
    Membantu pecandu kembali ke tengah masyarakat dengan dukungan keluarga, lingkungan, dan komunitas agar mereka tidak kembali terjerumus.

Manfaat Nyata Bagi Individu dan Masyarakat ,Pendekatan humanis terbukti memberikan sejumlah manfaat. Pertama, meningkatkan kesadaran pecandu akan bahaya narkoba sekaligus membuka pintu motivasi untuk berubah. Kedua, mendorong mereka untuk melakukan perubahan positif secara berkelanjutan. Ketiga, meningkatkan kualitas hidup mantan pecandu sehingga mereka dapat berkontribusi positif di masyarakat.

Sejumlah studi juga menunjukkan, negara yang menerapkan pendekatan humanis dalam penanganan narkoba mengalami penurunan tingkat residivisme serta peningkatan jumlah pecandu yang berhasil pulih total.

Mengubah Stigma, Membangun Harapan,Pendekatan humanis mengajak masyarakat untuk menghapus stigma negatif yang melekat pada pecandu narkoba. Dengan empati, dukungan, dan kesempatan, pecandu bisa keluar dari lingkaran kecanduan dan menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar dianggap masalah.

“Tidak ada orang yang bercita-cita menjadi pecandu. Mereka butuh uluran tangan, bukan penghakiman,” tegas seorang aktivis anti-narkoba.

Dengan komitmen bersama, pendekatan humanis diharapkan mampu menjadi gerakan nasional yang mengubah arah penanganan narkoba di Indonesia—dari fokus pada hukuman semata menjadi fokus pada pemulihan dan kemanusiaan.


Red

Lebih baru Lebih lama