Pesantren Ibnu Syam Kedatangan Dai Thailand, Tekankan Hidup Bersama Al-Qur’an





Bogor, 7 September 2025 – Pesantren Ibnu Syam menerima kunjungan istimewa dari Dr. Ustadz Ahmad Bin Mohd Zaki Napalen, Mudir Madrasah Darul Maaref Satun, Thailand. Dalam kunjungannya, dai asal negeri gajah putih tersebut memberikan tausiah dan motivasi kepada para santri tentang pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.

“Islam adalah rahmatan lil-‘alamin. Kehadiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam merupakan karunia terbesar Allah bagi umat manusia,” ujar Ustadz Napalen dalam tausiyahnya.


Beliau menjelaskan, sebelum kelahiran Nabi Muhammad, bangsa Arab hidup dalam kegelapan jahiliyah: minum arak, membunuh anak-anak, serta merendahkan martabat manusia. Namun cahaya Islam hadir di bulan Rabi’ul Awwal, membawa kebangkitan manusia dari kegelapan menuju cahaya kebenaran.


Mengutip surat Ali Imran ayat 164, Ustadz Napalen menegaskan bahwa Al-Qur’an hadir untuk menyucikan jiwa dan membimbing manusia menuju kesempurnaan. Dengan 6.236 ayat yang termuat dalam 604 halaman, kitab suci ini menjadi pedoman untuk melahirkan insan kamil.

“Al-Qur’an adalah cahaya kehidupan. Ia memudahkan manusia yang mau membaca, menghafal, dan mengamalkannya,” ujarnya sambil mengingatkan surat Al-Qamar ayat 32 tentang kemudahan Al-Qur’an sebagai pelajaran.


Menurutnya, ada dua kunci utama dalam menghafal Al-Qur’an:

  1. Mencintai Al-Qur’an.
  2. Mengulang hafalan di manapun berada, kecuali di tempat yang tidak layak.

“Siapa yang dekat dengan Al-Qur’an, hatinya akan tenang, langkahnya ringan, dan hidupnya lebih terarah,” tambahnya.



Ustadz Napalen juga berbagi pengalaman dakwahnya di Thailand melalui siaran radio. Ia menceritakan kisah seorang wanita non-Muslim yang tersentuh hatinya setelah mendengar lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Wanita tersebut bahkan bermimpi melihat jembatan menuju surga yang hanya dilalui orang-orang berbusana Muslim. Tak lama kemudian, ia mendatangi Ustadz Napalen dan menyatakan diri masuk Islam dengan mengucapkan syahadat.

“Itulah kekuatan Al-Qur’an. Siapa yang melantunkannya, jiwanya akan semakin kuat,” jelasnya.

Dalam ceramahnya, Ustadz Napalen juga menekankan tiga pilar utama yang harus dijaga umat Islam, yaitu:

  1. Menjaga kitab suci Al-Qur’an.
  2. Menjaga ulama sebagai pewaris nabi.
  3. Menjaga masjid sebagai pusat ibadah dan peradaban.

Hidup Bersama Al-Qur’an

Mengutip surat At-Taubah ayat 105, ia menegaskan bahwa amal perbuatan manusia akan selalu dilihat oleh Allah, Rasul, dan orang-orang beriman. Karena itu, hidup bersama Al-Qur’an akan membawa ketenangan, keberkahan, serta membuka jalan menuju surga.

“Al-Qur’an adalah rahmat, cahaya, dan kekuatan jiwa. Siapa yang hidup bersama Al-Qur’an, maka hidupnya akan penuh keberkahan,” pungkasnya.


M HERIYANTO

Lebih baru Lebih lama