Diduga Kepsek SMKS Tarun Jaya Dan Istri Nya Selaku Wakil Kepala Sekolah Akan Segera DiLaporkan Ke Penegak Hukum






Tulang Bawang Barat Lampung Jurnal Imvestigasi Mabes  Dugaan Kepala Sekolah Smks Sitri nya Jadi Wakil Kepala Sekolah Akan Segera Dilaporkan Kepihak Hukum praktik penyimpangan anggaran kembali mencuat di  pendidikan. Kali ini, sorotan tajam diarahkan kepada Sekolah SMKS Taruna Jaya yang berlokasi di Tiyuh Pagar Buana, Kecamatan Way Kenanga, Kabupaten Tulang Bawang Barat.Hari kamis tanggal 9/10/2025.


Kepala sekolah bernama Yanto Ar Spd diduga melakukan mark up data jumlah siswa dan menyalahgunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dugaan ini mengemuka setelah Siswa Dan Siswi tim awak media melakukan penelusuran dan konfirmasi langsung kepada pihak sekolah

Sampai sekolah ketemu ibu Eti Suryani selaku

Wakil Kepala Sekolah, istri kepsek  saat dikonfirmasikan oleh awak media, menyebutkan bahwa:

Pada tahun 2023, jumlah siswa tercatat sebanyak 80 siswa. Dan Siswi  ibu Eti menelfon suwaminya selaku kepsek suruh ngobrol aja sama suami saya pak terus awak media ngobrol sama pak kepsek jawab kepsek apa yang dikatakan ibu Eti Suryani istri saya selaku wakil saya itu sama jawaban dari saya itu sudah benar ungkap kepsek kepada Wak media melalui tlfon Dia Mengaktan Siswanya sedikit Jelasnya dari kepala sekolah




Anehnya  Pada tahun 2024, menurun menjadi 48 siswa.

Dan pada tahun 2025, kembali berkurang drastis menjadi 25 siswa.


Namun, data tersebut sangat berbeda dengan kondisi nyata di lapangan. Saat tim media ijin kepada ibu Eti Suryani selalu wakil  melakukan pengecekan langsung ke dalam ruang kelas, ditemukan bahwa jumlah siswa yang ada dan terdaftar sangat jauh dari data yang dilaporkan. Sesuwai hasil pengecekan ada foto dan vedionya di awak media 


Lanjut Berdasarkan pengamatan dan pengecekan terhadap absensi serta kehadiran siswa di ruang kelas:


Kelas XI hanya terdapat 8 siswa.


Kelas XII hanya berjumlah 9 siswa.


Total keseluruhan siswa aktif yang terpantau hanya 17 Siswa dan siswi. 

Selisih angka yang cukup signifikan ini menimbulkan dugaan kuat bahwa telah terjadi mark up data jumlah siswa oleh pihak sekolah, yang berdampak langsung pada besaran anggaran Dana BOS yang diterima sekolah.


Dana BOS, yang seharusnya digunakan untuk mendukung operasional pendidikan dan peningkatan kualitas belajar siswa,dan siswinya dikhawatirkan diselewengkan untuk kepentingan pribadi oleh oknum kepala sekolah.


Tim akan meminta kepada  Audit dan Proses Hukum

Melihat adanya indikasi penyimpangan yang serius, tim awak media mendesak aparat penegak hukum, termasuk Inspektorat Daerah, Kejaksaan, Kepolisian, dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), untuk segera:

Melakukan audit menyeluruh terhadap laporan keuangan dan data siswa SMKS Taruna Jaya.

Yang Terletak Dikecamatan Waikenaga Kabupaten Tulang Bawang Barat 



Memanggil dan memeriksa Kepala Sekolah Yanto Ar Spd untuk memberikan klarifikasi serta pertanggungjawaban secara hukum.


Menindak tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila terbukti melakukan korupsi dan manipulasi data. tim Awak Media akan laporkan Kepihak Dinas Pendidikan Provinsi Lampung dan Kepenegak Hukum. 


Praktik semacam ini tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan. Jika tidak segera ditindak, hal ini dikhawatirkan menjadi preseden buruk bagi sekolah-sekolah lainnya.


Kami Minta Kepada Pihak Dinas Pendidikan Agar Segera Turun Dilapangan Untuk Mengcek Siswa dan siswi Dan laporan di dapodik Itu Semata Mata Piktip Alias Pelembungan Siswa Dan kami mintak kepada pihak Aph Yang ada Dipropisi Lampung Untuk mengaudi Laporan Dari Kepala Sekolah Smks Tarun Jaya Yang Terjadi Dikabupaten Tulang Bawang Barat. Untuk Menidak Lanjut Kasus Pelembungan Siswa. 


Penulis:(tim)

Lebih baru Lebih lama