Jurnalininvestigasimabes.com .12 siswa Sekolah Dasar Impres Naime mengikuti Ujian Nasional berbasis Offline yang berlokasi di Desa Fatu'ulan kecamatan Kie kabupaten Timor Tengah Selatan Propinsi Nusa Tenggara Timur senin 15 /05/2024.
Dalam pantauan awak media kepala sekolah SD Impres Naime Ari A Nenabu Spd bertrimakasi pada 12 siswa siswi yang telah mengikuti ujian Asesmen berjalan dengan baik.
walaupun kondisi sekolah kita masi dalam keadaan darurat tapi puji tuhan hari ini ujian Offline hari ke tiga tetap berjalan dengan baik.kami dari pihak sekolah berharap kedepan siswa/Siswi kami bisa melakukan ujian nasional berbasis android sama seperti sekolah sekolah yang ada dalam kota.
Disini saya ingin sampaikan bagi kita semua bahwa dengan keadan gedung seperti ini dinding yang sudah rusak atap yang sudah rusakTetapi siswa/siswi masih sangat bersemangat dalam menuntut Ilmu.ungkap Ari
puji Tuhan dalam proses ujian Asesmen ini tidak Hujan. Sehingga proses nya berjalan dengan baik'' kami dari SD impres Naime Mohon Perhatian bagi pemerintah Daerah Kabupate Timor Tengah Selatan Dinas pendidikan dan Kebudayaan agar dapat memperhatikan kami dalam bentuk sarana dan prasaran sehingga kedepan sekolah ini dapat menciptakan siswa/siswi yang kreatif .
Lanjutnya Ari A Nenabu SPd hari ini siswa siswi kelas Enam yang berjumlah 12 orang'' Laki laki 6 orang dan 6 orang perempuan.
Sedangkan jumlah siswa keseluruhan 70 orang baik dari kelas 1 sampai kelas 6.Untuk guru Pegawai Negeri Sipil 4 orang guru P3k 3 orang sedangkan 4 orang guru kehormatan.
Masi tentang Ari Nenabu ada Enam (6) ruang kelas Empat (4)ruang kelas yang cukup baik sedangkan dua (2) ruang kelas yang rusak berat dengan atap yang berlubang dinding yang sudah Rusak gedung juga possi sudah miring pada musim hujan angin maka proses KBM terpaksa kami hentikan.ujar Ari
Dilokasi yang sama Ketua komite SD Impres Naime Frist A Natonis mengatakan bahwa sekolah ini dibangun pada tahun 1983 oleh pemerintah Daerah menggunakan dana DAK dan juga dari pihak ketiga oleh Plan internasional yang bekerja sama dengan pemerintah daerah kabupaten Timor Tengah Selatan. Sampai saat ini gedung gedung ini belum pernah direkomendasi oleh pemerintah daerah.
kondisi dua ruangan ini tidak layak lagi di gunakan bagi siswa/siswi dalam proses KBM.sama pula yang di sampaikan oleh Kepala Sekolah bahwa dua ruangan ini dalam musim hujan proses belajar mengajar tetap di hentikan karna dinding yang sudah rubuh atap yang berlubang sehingga dalam dua ruangan ini kebanjiran.
Dalam bidang pendidikan kami berharap kepada pemerintah agar bisa memperhatikan gedung ini
Karna anak anak kami juga ingin merasakan hal yang sama seperti sekolah sekolah yang berada di kota atau pun sekolah yang lain yang sudah memiliki saraprasaran yang cukup memadai..Unggkap Frtis...